Barang siapa yang memberikan contoh yang baik dalam Islam maka baginya pahala atas perbuatan baiknya dan pahala orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Yang demikian itu tidak menghalangi pahala orang-orang yang mengikutinya sedikitpun. Dan barang siapa yang memberikan contoh yang buruk didalam Islam maka baginya dosa atas perbuatannya dan dosa orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Yang demikian itu tanpa mengurangi sedikitpun dosa orang-orang yang mengikutinya" (HR Muslim)

Memang banyak tips dan cara untuk mendidik anak, ada yang dengan metode A ada yang menyarankan dengan metode B. Namun, dari setiap metode-metode yang selama ini saya baca, keteladanan adalah metode yang jitu dalam pendidikan anak-anak di keluarga. Disini saya akan membahas fakta tentang pendidikan di rumah, pentingnya keteladanan dalam pendidikan, dan bagaimana orang tua agar mampu menjadi tauladan yang baik untuk anak
Pertama, cara mendidikan anak-anak dalam rumah. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan itu akan terbentuk hanya di sekolah-sekolah, jadi tidaklah perlu orang tua mengarahkan anak-anaknya dirumah. Bahkan ada sebagian orang tua yang tidak tahu tujuan dalam mendidik anak. Perlu kita pahami, bahwasannya pendidikan dirumah yang meskipun sering disebut sebagai pendidikan informal, bukan berarti bisa diabaikan begitu saja. Orang tua harus memahami bahwa keluarga merupakan institusi pendidikan yang tidak kalah pentingnya dibandingkan institusi pendidikan formal. Ini bisa dimengerti karena keluarga merupakan sekolah paling awal bagi anak. Di keluargalah seorang anak pertama kali mendapatkan pengetahuan, pengajaran dan pendidikan.
Selain itu, orang tua juga harus mengetahui apa tujuan mereka mendidik anak-anaknya, apakah hanya sekedar bisa survive di dunia ini ataukah menginginkan anak-anaknya menjadi generasi yang unggul. Tujuan utama pendidikan adalah untuk melahirkan generasi-generasi yang berkepribadian Islam (syakhshiyah Islamiyyah), atau dengan kata lain, tujuan kita mendidik anak adalah untuk menjadikan mereka anak-anak yang sholeh/sholehah. Dan ini merupakan tugas utama sebagai orang tua. Setiap orang tua muslim pasti menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang sholeh/sholehah, karena mereka nanti adalah aset yang sangat berharga baik di dunia maupun diakherat. Di dunia mereka akan senantiasa patuh pada Allah dan kedua orang tuanya, dan bisa menjadi kebanggan keluarga, sedangkan di akherat nanti mereka akan menolong kedua orang tuanya, karena amalan yang tetap mengalir meskipun orang tua meninggal adalah doa anak sholeh/sholehah.
Kedua, pentingnya teladanan dalam mendidikan. Sebagaimana kita ketahui, Allah juga memberikan contoh-contoh Nabi atau orang yang bisa kita jadikan suri teladan dalam kehidupan atau peringatan agar kita tidak menirunya, sebagaimana firmanNya: “Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji” (Qs. al Mumtahanah [60]: 6)
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Qs. Al-Ahzab [33]: 21)
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Qs. Luqman [31]: 12)
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa” (Qs. al-Lahab [111]: 1)

Disamping itu, tanpa keteladanan, apa yang kita ajarkan kepada anak-anak kita akan hanya menjadi teori belaka, mereka seperti gudang ilmu yang berjalan namun tidak pernah merealisasikan dalam kehidupan. Kita selalu mengajarkan agar anak kita mencintai Allah, namun kita sendiri lebih mencintai dunia…maka pengajaran tentang hal itu akan sulit untuk direalisasikan. Yang lebih utama lagi, metode keteladanan ini bisa kita lakukan setiap saat dan sepanjang waktu. Dengan keteladanan pengajaran-pengajaran yang kita sampaikan akan membekas dan metode ini adalah metode termurah dan tidak memerlukan tempat tertentu. Jadi…mampukan kita menjadi uswatun hasanah bagi anak-anak kita??
Untuk mampu menjadi uswatun hasanah, syarat utama adalah kita sebagai orang tua harus tahu Islam secara menyeluruh, bagi yang belum tahu Islam tidak ada kata terlambat, belajar Islam menjadi prioritas agar kita menjadi uswah yang ideal buat anak-anak. Islam adalah landasan yang ideal untuk membentuk suatu kepribadian, karena Islam adalah aturan yang menyeluruh bagaimana manusia hidup di dunia ini.
Sumber : Abe Sabile : KIAT MENJADI ANAK SHOLEH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar